Saturday 21 February 2015

HISTORY YAKUZA

Sejarah panjang Yakuza dimula kira-kira pada tahun 1612, saat Shogun Tokugawa berkuasa dan menyingkirkan shogun sebelumnya. Pergantian ini mengakibatkan kira-kira 500,000 orang samurai yang sebelumnya disebut hatomo-yakko (pelayan shogun) menjadi kehilangan tuan, atau disebut sebagai kaum ronin.

Masalah jadi rumit, kerana setelah berjaya menggulung para ronin, para anggota machi-yokko ini malah meninggalkan profesi awal mereka dan memilih jadi samseng. Hal ini makin tegang lagi dengan turut campurnya Shogun dalam memelihara para machi-yokko ini.
Ada dua kelas profesi para machi-yokko, iaitu kaum Bakuto (penjudi) dan Tekiya (pedagang). Namanya saja kaum pedagang tetapi pada kenyataannya, kaum Tekiya ini suka menipu dan memeras ugut sesama pedagang.
Walaupun begitu, kaum ini mempunyai sistem kekerabatan yang kuat. Ada hubungan kuat antara Oyabun (Bos/Ketua) dan Kobun (Bawahan/Anak Buah), serta Senpai-Kohai (Senior-Junior) yang kemudian menjadi kental didalam organisasi Yakuza.
Sejarah Ringkas Yakuza
Dari kaum Bakuto ini juga muncul tradisi menandai diri dengan tattoo pada seluruh badan (disebut irezumi) dan yubitsume (potong jari) sebagai bentuk penyesalan ataupun sebagai hukuman.
Pada awalnya hukuman ini bersifat simbolik, kerana ruas atas jari kelingking yang dipotong membuat si empunya tangan menjadi lebih sulit memegang pedang dengan mantap. Hal ini menjadi simbol ketaatan terhadap pimpinan.

Pamor yakuza sempat tenggelam ketika militer berkuasa selepas penyerangan Jepun ke Pearl Harbor. Setelah Jepun menyerah kerana Bom Atom Nagasaki – Hiroshima, para anggota Yakuza kembali ke masyarakat.
Muncul satu orang yang berjaya mempersatukan seluruh organisasi Yakuza. Orang itu adalah Yoshio Kodame, seorang ex-militer dengan pangkat terakhir Admiral Muda (yang dicapainya di usia 34 tahun).
Yoshio Kodame berjaya mempersatukan dua fraksi besar Yakuza, iaitu Yamaguchi-gumi yang dipimpin Kazuo Taoka dan Tosei-kai yang dipimpin oleh Hisayuki Machii.
Yakuza pun bertambah besar keahliannya terutama di periode 1958-1963, saat organisasi Yakuza diperkirakan memiliki anggota seramai 184,000 orang atau lebih banyak daripada anggota tentera angkatan darat Jepun pada saat itu. Yoshio Kodame dinobatkan sebagai Godfather-nya Yakuza.

Yoshio Kodame
Markas Yakuza kebanyakan berada di di daerah Kansai (Osaka dan sekitarnya). Sebuah lembaga di AS, misalnya International Crime Threat Assessment (ICTA), menyebut Yakuza sebagai salah satu sindikat kejahatan terbesar dan sangat kuat di dunia.
Di masa kini, keanggotaan Yakuza diperkirakan telah menurun tajam, tetapi bukan bermaksud tidak berbahaya. Tulang punggung bisnes illegal mereka adalah pachinko, perdagangan ampethamine (termasuk ice dan ecstasy), prostitusi, pornografi, pemerasan, hingga penyeludupan senjata.
Bagaimanapun sebuah organisasi kriminal atau sindikat dalam bentuk apapun pasti memiliki peraturan yang harus ditaati oleh setiap anggotanya. Bagaimana dengan Yakuza, berikut ini peraturan Yakuza.
Persyaratan Keahlian, Syarat & Kondisi
1: Anda harus menjadi orang yang wajar dengan kecerdasan dan akal yang sihat. Mereka tidak menerima fucktards/orang tolol.
2: Perintah harus diikuti setiap saat. Jika seorang anggota yang berpangkat diatas Snda memberikan perintah, maka anda harus mengikuti mereka.
3: Anggota yang tidak aktif selama 30 hari, akan diturunkan dan dikeluarkan dari kru. Jika anda akan pergi, anda harus memberitahu pemimpin kru tentang ketidak hadiran anda.
4: Yakuza melindungi anggota mereka, asalkan mereka tidak melanggar peraturan.
5: Mereka tidak menendang keluar (mengeluarkan) orang-orang dari Yakuza. Selepas anda masuk, hanya ada satu jalan keluar dan anda tidak ingin bahawa … (dari sumbernya memang dikosongkan, tetapi maksud ayat ini adalah satu kata “Anda harus mati”)
Peraturan Yakuza
Setiap anggota kru melanggar aturan berikut ini akan dihukum berat. Hukuman dalam bentuk penurunan pangkat, daftar perburuan, kematian atau kombinasi dari ketiganya. Kru tidak mentolerir kesalahan.
1: Jangan membunuh tanpa izin. Juga tidak memburu seseorang tanpa izin. Jika anda memiliki masalah, hubungi Badan Intelijen Yakuza.
2: Jangan mencuri kereta dari kru lain. Jika seseorang mencuri kereta anda, hubungi Badan Intelijen.
3: Jangan pernah meminta wang atau pinjaman dari siapa pun.
4: Selalu membantu para anggota Yakuza. Ketika anda melihat seseorang meminta bantuan atau informasi mengenai sesuatu, tidak berpaling melainkan mencuba untuk membantu mereka. Berikan tangan, membantu bila mungkin dan anda akan mendapatkan yang sama setelahnya.
Pedoman
Berikut adalah beberapa panduan yang akan menjelaskan apa yang diperkenankan dan bagaimana anda harus berurusan dengan hal-hal tertentu.
1: Semua orang di Yakuza memiliki izin untuk membunuh pengkhianat dan low life’s (boleh didefinisikan orang yang minder, takut dll).
2: Jika salah seorang pemimpin Yakuza berusaha dipukul/dihajar/dibunuh, tidak perlu izin untuk menyerang. Dalam hal demikian, setiap orang diperbolehkan dan diharapkan untuk menyerang kembali.
3: Jika anda ingin seseorang mati, jelaskan alasan ke IA (Badan Intelijen Yakuza) dan mereka yang akan memutuskan keputusannya. Juga jika anda ingin bunuh diri, hubungi IA terlebih dahulu.
4: Jika anda memerlukan wang untuk wilayah Dominasi, hubungi Dominasi Badan.
5: Hanya Oyabun dan Kumicho dapat mengirim undangan ke orang. Semua anggota lainnya bebas untuk “merekrut” dengan meminta orang untuk mengirim permintaan untuk mengundang ke Oyabun.
Masih banyak peraturan lain yang tak di expose. Pimpinan Yakuza lainnya selain Yoshio Kodame adalah :
1. Kazuo Taoka yang memimpin Yamaguchi-gumi family

2. Hisayuki Machii
Semua anggota Yakuza harus melaksanakan perintah dan mematuhi peraturan serta sumpah Yakuza. Dan siapa saja yang melanggarnya akan dipotong jari atau yang paling sakit dirasai oleh Seppuku.
Seppuku
Yakuza di Indonesia
Percaya atau tidak, ternyata anggota Yakuza (sindikat kejahatan Jepun) ada juga di Indonesia. Mereka ikut menjaga para pengusaha besar Jepun agar tidak diganggu oleh preman (samseng) Indonesia.
Orang-orang Yakuza ini sangat rapi, layaknya seorang pengusaha biasa, pakai baju 'set cot' dan perlengkapan diri secara baik. Bahkan, barang-barang yang mereka pakai umumnya berharga mahal dan memiliki nama besar di dunia fashion.
Seorang anggota Yakuza di Tokyo, Takahashi, pernah menceritakan sebuah kisah bagaimana seorang preman (samseng) Indonesia sempat mencuba meminta wang kepada eksekutif sebuah perusahaan Jepun.
Dengan halus eksekutif itu memintanya datang hari berikutnya. Ketika datang kembali ke office eksekutif Jepun itu, sang preman (samseng) Indonesia langsung dihadapkan kepada seorang anggota Yakuza, orang Jepun dengan tampang cukup menyeramkan dan berbadan gagah akan tetapi tetap berpakaian kemas layaknya eksekutif lain. Melihat hal itu, samseng Indonesia mengerti sendiri dan mengurungkan niatnya untuk meminta wang “backing” tersebut.

No comments:

Post a Comment